Saturday 17 November 2012

GINI LHO, MI.. ARKAN AJARI, YA!

4 comments
“Kelinciku kelinciku.. Oh, manis sekali
Melompat kian kemari.. Sepanjang hari
Aku ingin menemani.. sepulang sekolah
Bersamamu lagi.. menari-nari.”
Aku dengarkan kembali rekaman lagu yang dinyanyikan Arkan yang tersimpan di memory HP. Lagu yang diajarkan Uti (neneknya/ Ibuku) ketika pulang ke Ngawi. Aku ingat, suatu waktu, Arkan bertanya kepadaku, “Ummi, bisa nyanyi lagu kelinciku?”
Aku menggeleng. Sungguh, aku memang tidak hafal lagu itu.
“Ummi hafal, nggak?”
“Nggak, Sayang.”
“Gini Ummi, biar Arkan yang ajari. Ummi dengarkan dulu, ya.” Pintanya. Duh, nggaya banget sulungku.

Dengan senang hati aku mendengarkannya bernyanyi. Arkan mengulangi per baris dan memintaku untuk mengulang hingga aku hafal. Ya, lirik lagunya memang sederhana sekali. Itulah mengapa ibuku tak membutuhkan waktu lama untuk mengajari Arkan lagu itu. Hanya dalam hitungan menit saja. Rekor itu mengalahkan waktu menghapal doa dan surat-surat pendek, yang butuh 2-3 waktu mengulang.
Arkan, seperti anak-anak seusianya memang luar biasa. Begitu cepat menghafal. Anak-anak memang seperti kertas putih bersih. Ia akan menjadi semakin luar biasa ketika orang tua dan lingkungannya memberikan coretan yang tepat.  Jika salah sedikit saja memberikan coretan, perlu waktu yang relatif lama untuk menghapus dan membenahinya.
Melihat anak-anak seperti berkaca akan diri kita dengan jujur dan apa adanya. Lihatlah caranya bersikap ‘sok dewasa dan menasehati’, ngambek dan merajuk, marah dan berkata-kata. Lihatlah diri kita. Dan saya percaya, buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya meski dalam beberapa kasus terdapat pengecualian.
“Wah, sekarang Ummi udah hafal lagunya, ya?!” tanya Arkan memastikan.
“Sudah, Sayang.”
“Ayo, sekarang Ummi nyanyi sendiri!” Komandonya.
Apa boleh buat gayanya seperti gayaku waktu ngetest hafalan doa atau surat pendek. Lantas bocah 3,5 tahun itu mengacungkan jempol dan berkata, “Ummi hebat, ya udah hafal.”
Tersipu kubisikkan kepadanya, “Iya, dong. Siapa dulu gurunya. Siapa yang ngajari Ummi nyanyi?”
                “Arkan.. Arkan yang ngajarin, Ummi.”
“Berarti Arkan juga hebat,” kataku seraya membisikan doa untuknya. Semoga selalu sholeh, santun, cerdas, sehat, kuat, ceria, banyak kawan, dan bermanfaat untuk semesta alam.
Lantas kami tertawa bersama. 

Bukit Gading Indah, 15 Nov 2012: 7.52
Ya Allah, bimbing kami mengantarnya menjadi lelaki sholeh yang tangguh di masanya. Aamiin.

4 comments:

Post a Comment